Pengujiansubstantive meliputi prosedur- prosedur audit yang diracang untuk mendeteksi monetary errors atau salah saji yang secara langsung berprngaruh terhadap kewajaran saldo - saldo laporan keuangn. Jenis pengjian substantive : a. Pengujian atas transkasi b. Prosedur analitis c. Pengujian terperinci atas saldo a. Pengujian atas transaksi
PengujianRincian Saldo Piutang UsahaDalam merancang pengujian atas rincian saldo untuk piutang usaha, auditor harus memenuhi masing-masing dari delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo. Gabungan tingkat risiko inheren dan risiko pengendalian rendah dan bukti substantif lainnya dapat diakumulasikan untuk menyediakan bukti yang
Yangpenting dalam program audit adalah bahwa catatan haus dibuat dan dipenuhi dan pengujian substantif dilakukan dalam program audit, dan catatan-catatan tersebut akan menyajikan tujuan-tujuan berikut: Untuk merekam atau mencatat pekerjaan, untuk tujuan review terhadap partner; Untuk merekam dan mencatat siapa yang melakukan pekerjaan
ProgramAudit dalam Penugasan Pertama Dalam suatu penugasan pertama, spesifikasi pengujian substantif yang detil dalam program audit biasanya belum akan disusun secara lengkap hingga selesainya kegiatan mempelajari dan menilai struktur pengendalian intern dan ditentukannya tingkat risiko deteksi yang dapat diterima untuk setiap asersi signifikan.
MODULPERKULIAHAN Auditing 2 Audit Of Invesment Cycle. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan BisnisAkuntansi. 11. 84062 Yulis Diana Alćć¤a, SE., MSA., Ak., CPAI. Abstract Kompetensi. Aktivitas investasi merupakan aktfitas yang ditujukan untuk mendukung usaha perusahaan dalam memeroleh pendapatan dan laba.
berapakah nol dari seratus juta sepuluh ribu satu rupiah.
Secara konseptual, metodologi untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi adalah sama bagi kelima kelas transaksi dan mencakup langkah-langkah berikut⢠Memahami pengendalian internal⢠Menilai risiko pengendalian yang direncanakan⢠Menentukan luas pengujian pengendalian⢠Merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi. ...Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa langit itu selalu biru, Bunga selalu mekar, dan Mentari selalu bersinar. Tapi ketahuilah bahwa DIA selalu memberi pelangi di setiap badai, Senyum di setiap air mata, Berkah di setiap cobaan, dan jawaban di setiap doa. Anda mungkin juga berminat Comments
- Dalam buku Auditing 2021 oleh Sepbeariska Manurung dan kawan-kawan, auditing adalah suatu proses sistematis yang secara obyektif memperoleh dan mengevaluasi bukti mengenai penegasan dari tindakan atau kejadian ekonomi. Hal ini untuk mengukur tingkat kesesuaian antara penegasan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan serta mengkomunikasikannya pada pihak yang berkepentingan. Metodologi audit merupakan metode yang terdiri atas desain pengujian pengendalian siklus transaksi dan pengujian sustantif berbagai saldo akun signifikan. Bisa dikatakan, di metodologi ini akan ada proses pengembangan, perancangan, dan pengolahan data transaksi sesuai desain yan dipilih. Baca juga Audit dalam Lingkungan Sistem Informasi Komputer Hubungan strategi audit awal dan siklus transaksi Sebelum dilakukannya audit, auditor harus melakukan perencanaan strategi prosedur terlebih dahulu untuk menentukan desain yang tepat. Auditor yang menemukan taksiran resiko pengendalian di tingkat maksimum maka memilih strategi substantif. Dengan pengujian substantif dalam taksiran resiko tersebut, rencana prosedur bisa lebh ekstensif. Akan tetapi, apabila taksiran resikonya di tingkat moderat atau rendah maka auditor harus memilih resiko pengendalian rendah. Dengan taksiran resiko yang ada, perencanaan prosedur akan lebih ekstensif untuk mendapatkan pemahaman pengendalian intern dan auditor membatasi penggunaan pengujian substantif. Taksiran resiko atau strategi awal ini tidak diterapkan semuanya saat mengaudit, akan tetap umumnya digunakan sekelompok asersi yang dipengarui golongan transaksi di siklus transaksi tertentu. Ada dua akun yang memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan yaitu pendapatan dan piutang usaha. Kedua akun tersebut termasuk ke dalam siklus pendapatan. Tingginya frekuensi ditentukan saldo pendapat hasil penjualan dan piutang sehingga terdapat asersi keberadaan atau keterjadian di akun pendapatan tersebut. Oleh karena itu, auditor menentukan resiko pengendalian yang direncanakan untuk asersi saldo akun pendapatan penjualan. Baca juga 4 Tahap-tahap Audit atas Laporan Keuangan Berikut ini siklus transaksi, golongan transaksi, dan akun yang bersangkutan, yaitu Siklus Golongan Transaksi Akun yang Bersangkutan Pendapatan Penjualan, Penerimaan kas, adjustment penjualan Piutang usaha Pengeluaran Pembelian dan pengeluaran kas Utang usaha, aktiva tetap, aktiva tidak berwujud Produksi Biaya produksi Sediaan Jasa Personel Gaji dan upah Gaji dan upah Investasi Investasi sementara dan jangka panjang Investasi sementara dan janga panjang Pembelanjaan Utang jangka panjang dan ekuitas pemegang saham Utang jangka panjang dan ekuitas pemegang saham Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian Dikutip dari buku Handoit Auditing 2020 oleh Rosmaida Tambun, sebelum memulai pengujian pengendalian dalam audit, yang harus disiapkan terlebih dahulu adalah pemahaman dan pengetahuan mengenai model sistem informasi akuntansi yang digunakan. Sangat tidak mungkin apabila seorang auditor maupun mahasiswa yang akan mencoba melakukan pengujian pengendalian tidak dibekali dengan pemahaman ini beberapa tahapan perancangan program audit pengujian pengendalian Paham akan sistem informasi akuntansi pelaksanaan transaksi Sebelum melakukan pengujian, yang perlu dipahami di sini adalah bagaimana entitas melaksanakan transaksi bisnis dan mengolah informasi transaksi bisnis yang dilaksanakan. Dalam pelaksanaan sistem informasi akuntansi ini harus efektif agar identifikasi dan catatannya hanya berisi transaksi sah dalam periode kini. Dengan begitu, akan memberikan kepercayaan dan keyakinan aktiva serta kewajiban yang dicatat adalah kewajiban. Sistem informasi akuntansi yang dimaksud dicsini biasanya berasal dari sistem penjualan tunai perusahaan manufaktur dalam bentuk bagan alir. Baca juga Kertas Kerja Audit Jenis dan Tujuan Kemungkinan salah saji potensial pelaksanaan transaksi Dalam setiap desain transaksi bisnis selalu ada resiko bawaan seperti salah saji material. Oleh karena itu, auditor perlu pemahaman akan kemungkinan yang akan terjadi di setiap tahap yang akan dilaksanakan nantinya. Aktivitas pengendalian diperlukan transaksi mencegah salah saji di setiap transaksi Dalam melakukan pengendalian, perlu adanya mendeteksi dan mencegah salah saji. Aktivitas yang bisa dilakukan untuk mendeteksi dna mencegah, seperti pengendalian pengolahan informasi, pemisaham tugas, pengendalian fisik, dan review terhadap kinerja. Salah saji yang biasanya dicantumkan dalam pengujian, seperti penerimaan order dari customer yang tidak sah, penerimaan kas karena barang yang diserahkan ke pembeli sebelum membayar, penyerahan barang karena barang yang diserahkan tidak sama dengan yang dipesan, dan pencatatan transaksi karena harga barang yang dicantumkan salah salam faktur penjualan tunai. Penentuan prosedur mendeteksi efektivitas pengendalian Dilakukannya pendeteksian salah saji sebelum pengujian agar aktivitas pengendalian nantinya bisa efektif saat dijalankan. Meskipun terdapat resiko bawaan setidaknya bisa mengurangi kemungkinan salah saji yang ada. Dalam prosedur mendeteksi harus memiliki bagan alir untuk sebagai dasar pendeteksian. Baca juga Audit dan Auditor Pengertian, Peran, dan Jenis Penyusunan program audit pengujian transaksi Penyusunan pengujian pengendalian dikelompokkan menjadi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan penilaian atau alokasi. Keberadaan dan keterjadian dilakukan dengan mengamati pemisahan fungsi dan pemilihan sampel transaksi penjualan yang dicatat dalam jurnal penjualan pemeriksaan bukti pendukung. Kelengkapan dilakukan dengan memeriksa bukti penggunaan formulir faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaian dipertanggungjawabkan. Penilaian dan alokasi dilakukan dengan memilih sampel transaksi penjualan dicatat dalam jurnal penjualan dan melakukan pemeriksaan. Selain itu, dilakukan pula pemilihan sampel bukti setor bank, dan sampel rekonsiliasi bank yang dibuat bank oleh klien. Perancangan prodesur program audit Dalam perancangan prosedur ini dilakukan agar tujuan audit bisa tercapai. Perancangan prosedur audit ini dilakukan dengan lima tahapan sebagai berikut Prosedur audit awal Proses awal yang dilakukan auditor adalah melakukan rekonsiliasi informasi akun yang akan dicantumkan di nerca dengan catatan akuntans yang mendukungnya. Rekonsiliasi yang dilakukan, seperti mengusut saldo akun di neraca saldo, menghitung kembali saldo akun, review mutasi luar biasa, mengusut saldo awal di kertas kerja, mengusut posting pendebitan, dan melakukan rekonsiliasi akun kontrol. Baca juga Bukti Audit Pengertian, Kompetensi, dan Tipenya Prosedur analitik Auditor memerlukan bantuan untuk memahami bisns klien dan bidang yang diperlukan audit agar lebih intensif. Di tahap ini auditor melakukan perhitungan ratio keuangan. Auditor juga melakukan pembandingan seperti peristiwa transaksi tidak biasa, perubahan akuntansi, perubahan usaha, salah saji, dan fluktuasi acak. Pengujian terhadap transaksi rinci Auditor melakukan pendebitan dan pengkreditan akun yang bersangkutan. Kendala saldo akun juga ditentukan ketepatan pisah batasnya untuk mencatat transaksi yang berkaitan. Pengujian terhadap saldo akun rinci Asersi yang ada diuji kewajarannya dengan pengujian di saldo akun rinci. Pengujian ini dilakukan pada bukti pendukung pengusutan, pengamatan, dan inspeksi. Verifikasi penyajian dan pengungkapan Dalam tahap ini diperlukan pemahaman auditor tentang prinsip akuntansi berterima umum dengan akun yang bersangkutan. Penilaian kewajaran laporan keuangan dengan menggunakan kriteria pinsip akuntansi berterima umum. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
100% found this document useful 1 vote3K views16 pagesDescriptionMengembangkan Program Audit Untuk Pengujian SubstantifCopyrightŠ Š All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote3K views16 pagesMengembangkan Program Audit Untuk Pengujian SubstantifDescriptionMengembangkan Program Audit Untuk Pengujian SubstantifFull descriptionJump to Page You are on page 1of 16 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 14 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
9. Pengujian Substantif Pengujian Substantif Audit. Auditor harus penghimpun bukti yang cukup untuk memperoleh dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Pengujian substantif menyediakan bukti mengenai kewajaran setiap asersi laporan keuangan yang signifikan. Jenis pengujian substantive Pengujian atas transkasi Prosedur analitis Pengujian terperinci atas saldo Pengujian atas transaksi Penguian atas transaksi substantive test of transaction meliputi prosedur â prosedur audit ntuk pengujian kecermatan pencatatan transaksi. Tujuan dilakukannya pengujian atas transaksi adalah untuk menentukan apakah transaksi akuntansi klien telah terotorisasi dengan pantas, dicatat, dan diikhtisarkan dalam jurnal dengan benar dan diposting ke buku besar dan buku pembantu dangan benar. Untuk menentukan apakah semua transaksi telah memenuhi tujuan audit untuk transaksi â Esixtence â Completeness â Accuracy â Classification â Timing â Posting and summarizing Prosedur Audit yang dilakukan dalam Pengujian Detai Transaksi â Tracing pilih satu sempel sales invoice dan telusur ke sales journal â Vouching pilih satu sempel transaksi yang di catat dalam sales journaldan telusur ke sales invoices. â Reperforming periksa kercermatan perkaliandan penjumlahan pada sales invoice. â Inquiring bertanya pada klien Prosedur Analitis prosedur analitis yang sering dilakuakan auditor adalah perhitungan rasio untuk membandingkan dengan rasio tahun lalu dan data lain yang berhubungan. tujuan penggunaan prosedur analitis adalah Memahami bidang usaha klien Menetapkan kemampuan kelangdungan hidup entitas Indikasi timbulnya kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan Menggurangi pengujian audit yang lebih rinci Prosedur analitis dilakukan pada tiga tahap audit yang berbeda, yaitu Tahap perencanaan untuk membantu auditor menentukan bahan bukti lain yang di perlukan untuk memenuhi resiko audit yang di inginkan disyaratkan Selama pelaksanaan audit bersama- sama dengan pengujian atas transaksi dan pengujian terinci atas saldo bebas pilih Mendekati penyelesaian akhir audit sebagai pengujian kelayakan akhir disyaratkan pengujian terinci atas saldo pengujian terinci atas saldo memusatkan pada saldo akhit buku besar baik untuk akun neraca maupun labarugi, tetapi penekanan utama adalah pada neraca. Pengujian detail saldo akun yang direncaakan harus cukup memadai untuk memenuhi setiap tujuan spesifik audit dengan memuaskan. Metodologi perancangan pengujian detail saldo meliputi tahap â tahap sebagai berikut Menetapkan materialitas dan resiko audit ynag dapat di terima dan resiko bawaan suatu akun. Setelah estimasi awal mengenai materialitas untuk audit secara keseluruhan dan mengalokasikan totalnyake saldo akun telah di putuskan auditor, salah saji yang dapat di toleransi di tentukan untuk masing- masng saldo yang signifikan. Salah saji yang ditoleransi makin rendah akan menyebabkan pengujian terinci atas saldo makin besar. Menetapkan resiko pengendalian untuk suatu siklus akuntansi. Pengendalian yang efektif akan mengurangi resiko pengendalian dan dengan demikian mengurangi barang bukti yang diperlukan untuk pengujian substantive atas transaksi dan pengujian terinci atas saldo. Pengendalian yang tidak memadai meningkatkan bahan bukti substantive yang dibutuhkan. Merancang pengujian pengendalian, transaksi dan prosuder analisis untuk suatu siklus akuntansi. Pengujian dirancang dengan ekspektasi bahwa hasil tertentu akan diperoleh hasil yang diperkirakan ini akan mempengaruhi rancangan pengujian terinci atas saldo. Merancang pengujian detail saldo untuk memenuhi setiap tujuan spesifik audit, pengujian terinci atas saldo yang direncanakan meliputi prosedur audit, besar sempel, pos garing miring unsure yang dipilih dan saat pengujian. Prosedur-prosedur harus dipilih dan dirancang bagi masing-masing perkiraan dan masing-masing tujuan audit dalam setiap perkiraan. *dirangkum dari berbagai sumber â untuk kepentingan materi perkuliahan
program audit untuk pengujian substantif