Kaliini, saya akan coba mengulas sebuah lagu yang sekarang saya rasa cukup booming, yakni makna lagu who do you love dari The Chainsmokers. Lagu ini ditulis oleh Andrew Taggart, Talay Riley, Warren Felder, Sean Douglas, Luke Hemmings, Ashton Irwin, Calum Hood, Michael Clifford, Trevor Brown dan Zaire Koalo. · I like the use of spatial basis when you have point referenced spatial data. When it comes to lattice/areal referenced spatial data, there's a similar basis method called Moran's I basis by Hughes and Haran. To echo Alex: I tried the areal basis using full Bayes in STAN and it works for moderate sized number of spatial units.. Little gym glenview. Dirilispada 12 Januari 1998, lagu tersebut menjadi singel keempat dari album studio ketiga mereka bertajuk OK Computer (1997). Baca juga: Lirik dan Chord I Miss You dari Blink-182, Bagi yang Sedang Rindu. Berikut lirik dan chord lagu "No Surprises" dari Radiohead. Parapuan. Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. Videoini berisikan pendapat pribadi dan sumber artikel online, jadi semoga bermanfaat dan terhibur sodara sodari KutipanLirik Lagu No Surprises. Melalui sepasang pengamen tadi, lirik ciptaan Edward John O'brien dan Colin Charles ini menampar muka saya. Di bawah ini, akan saya kutipkan satu bait lirik lagu No Surpises dari Radiohead tersebut yang telah diterjemahkan: Hati yang penuh bagai pembuangan sampah. Pekerjaan yang perlahan membunuhmu. berapakah nol dari seratus juta sepuluh ribu satu rupiah. Saya baru saja memikirkan akan menulis tentang apa saat sepasang pengamen itu tiba. Seorang pria dan seorang wanita. Ketika si pria mulai memainkan gitar, saya terkesiap. Lalu, saya langsung memikirkan judul sebuah lagu yang cukup lama tidak terdengar. Ketika si wanita mulai menyanyi, saya pun mematung. Benar dugaan saya No Surprises, sebuah lagu dari Radiohead. Baiklah, sebelum melanjutkan, mari kita menyimak lirik lagu No Surprises berikut ini A heart that’s full up like a landfillA job that slowly kills youBruises that won’t healYou look so tired, unhappyBring down the governmentThey don’t, they don’t speak for usI’ll take a quiet lifeA handshake of carbon monoxide And no alarms and no surprisesNo alarms and no surprisesNo alarms and no surprisesSilent, silent This is my final fitMy final bellyache With no alarms and no surprisesNo alarms and no surprises No alarms and no surprises, please Such a pretty house And such a pretty garden No alarms and no surprises get me out of hereNo alarms and no surprises get me out of hereNo alarms and no surprises, please get me out of here Saya menyukai Radiohead. Band yang lahir tepat pada tahun kelahiran saya, 1985, ini membawa warna musik yang unik. Untuk itu, saya berterima kasih pada kawan yang telah mengenalkan band ini kepada saya. Saya banyak belajar tentang seluk-beluk musik berkat kawan saya itu. Melalui musik dan liriknya, Radiohead telah mengantarkan saya pada sebuah pemahaman bahwa musik merupakan bahasa universal. Sebuah bahasa yang mampu membawa kita menembus dan menangkap makna-makna yang berkeliaran bebas dalam dimensi hidup ini. Makna Lagu No Surprises Melalui sepasang pengamen tadi, lirik ciptaan Edward John O’brien dan Colin Charles ini menampar muka saya. Di bawah ini, akan saya kutipkan satu bait lirik lagu No Surpises dari Radiohead tersebut yang telah diterjemahkan Hati yang penuh bagai pembuangan sampah Pekerjaan yang perlahan membunuhmu Luka yang takkan sembuh Kau tampak amat lelah dan tak bahagia Pembaca sekalian, silakan menyimak dan merenungkan dalam-dalam apa yang ingin disampaikan oleh sebait kutipan dari lagu No Surprises tersebut. Tentu saja, pembaca sekalian dapat dengan bebas menghubungkan kutipan itu dengan segala hal. Khususnya, segala hal yang baru-baru ini mewarnai negeri kita tercinta. Satu hal lagi yang perlu pembaca sekalian ketahui adalah saya tidak hendak menampilkan seluruh lirik No Surprises maupun terjemahannya di sini. Jika hanya ingin mengetahui lirik atau terjemahannya, pembaca sekalian dapat merujuk kepada situs lain. Rutinitas Antara Aturan dan Batasan? Sebagaimana hampir semua negara di dunia, negeri kita kini pun tengah menghadapi pandemi. Namun, bagi pembaca sekalian, termasuk saya sendiri, yang merupakan seorang pekerja, pandemi ini sepertinya bukan lagi menjadi masalah utama. Pada saat ini, kita tengah bergulat dengan realitas yang sering dan hampir selalu terjadi seputar pekerjaan kita masing-masing. Kita menghadapi gulungan berupa rutinitas. Rutinitas yang menjebak kita dengan aturan-aturan dan batasan-batasan tertentu. Rutinitas yang tanpa kita sadari telah melukai kita. Sehubungan dengan semua itu, saya paham betul bahwa kita tidak bisa serta-merta menyalahkan rutinitas. Sebab, sebuah rutinitas dapat pula menjadi tolok ukur bagi kita sendiri. Tolok ukur tentang kedisiplinan dan kekonsistenan kita menjalani profesi kita masing-masing. Sayangnya, kita pun sering tenggelam dalam batasan-batasan yang tersirat tersebut. Batasan-batasan yang tersirat dalam aturan. Aktualisasi atau Alienasi Dalam sebuah teori psikologi, Abraham Maslow mengatakan bahwa seorang manusia akan menjadi manusia yang utuh jika telah mengaktualisasikan dirinya secara maksimal. Artinya, manusia itu melakukan pekerjaan yang membuatnya berkembang, yaitu sebuah pekerjaan yang dapat membantunya mengeluarkan potensi terbaiknya secara maksimal. Namun, seorang manusia juga dapat mengalami alienasi, yaitu menjadi terasing dari hakikat kemanusiaannya sendiri. Hal ini terjadi ketika seorang manusia melakukan pekerjaannya sekadar sebagai penyambung hidup. Begitulah yang dikatakan Karl Marx dalam salah satu teorinya. Kini, pembaca sekalian, saya hanya akan bertanya apakah kita dapat memanfaatkan rutinitas kita sebagai sarana untuk memaksimalkan bentuk aktualisasi diri kita? Atau, kita sekadar melakukan sesuatu berulang-ulang dan tak memiliki keinginan untuk berkembang? Seperti yang tersurat dalam kutipan lirik lagu No Surprises radiohead tersebut, pekerjaan dapat perlahan-lahan membunuh kita. Dengan kata lain, sebuah pekerjaan dapat menjadi pedang bermata dua. Pekerjaan dapat membawa kita menuju hakikat sejati kita sebagai seorang manusia. Dan, seorang manusia yang telah menggali potensi terbaik dalam diri kita dan mengaktualisasikannya. Namun, ternyata pekerjaan pun dapat menjadi perangkap dan penjara bagi manusia. Ia dapat mengurung kita dalam sebuah keharusan, membunuh potensi-potensi kita, dan mengasingkan kita dari sisi terbaik seorang manusia. Pada akhir tulisan ini, marilah kita memikirkan sejenak, seperti apakah kita dengan pekerjaan kita masing-masing, pada saat ini dan nanti? Selamat merenung … Sama halnya dengan mu, semua orang memiliki mimpi, tujuan, dan hal-hal yang ingin diraih dalam hidup. Dalam meraih tujuan tersebut, tidak jarang banyak orang merasa telah melakukan berbagai usaha dan kerja keras, namun tidak juga mencapai tujuannya. No Surprise sepertinya menceritakan itu semua. Tentang seseorang yang memaksakan hidupnya untuk bekerja keras dengan upah yang minim, sehingga hidupnya membosankan dan perlahan membunuhnya. Untuk lebih lengkap bagaimana interpretsi maknanya, yuk lah kita bedah lagunya bait demi bait. Baca sampai habis ya, kesimpulan ada di akhir tulisan. A heart that's full up like a landfill Hati yang penuh bak tempat pembuangan sampah A job that slowly kills you Pekerjaan yang perlahan membunuhmu Penulis berusaha menggambarkan sebuah perasaan yang tidak terekspresikan, sehingga “pembuangan sampah” dimasukan dalam lirik. Intinya ia emosi akan hidupnya. Emosi itu merujuk pada sebuah pekerjaan di mana segala sesuatunya sudah dijadwalkan. Bayangkan kita bekerja dari jam 7 pagi hingga jam 4sore. Jadi tidak mengejutkan jika hidupnya dipenuhi kata kerja dan kerja sehingga menghilangkan waktu untuk istirahat dan menikmati hidup sehingga semua itu “perlahan membunuhnya”. Bruises that won't heal Luka yang takkan sembuh You look so tired-unhappy Kau tampak amat lelah dan tak bahagia “kata luka” pada lirik ini adalah gambaran dari batin yang tertekan, karena mengetahui bahwa tujuanya, impianya tentang hidup berbeda dari kenyataanya. Sehingga ia tampak Lelah dan tak bahagia. Bring down the government Gulingkan pemerintah They don't, they don't speak for us Mereka tak mewakili kita Lirik ini mengacu pada sebuah negara demokrasi dimana rakyat memilih orang-orang yang dipandang akan mewakili mereka didalam membuat keputusan-keputusan publik salah satunya pekerjaan. Harusnya rakyat seperti buruh/pekerja yang tak bahagia bisa mengadu pada “wakil rakyat” tersebut. Namun pada kenyataanya wakil rakyat/pemerintah biasanya lupa setelah dipilih oleh rakyat, mereka hanya mementingkan dirinya sendiri. Jadi lirik ini adalah kritik bahwa sebenarnya pemerintah itu tak pernah mewakili rakyatnya. Jadi ya jangan pernah berharap pada pemerintah. I'll take a quiet life Kan kujalani hidup yang tenang A handshake of carbon monoxide Jabat tangan karbon monoksida Lirik ini juga merupakan kritikan bagi orang-orang perusahaan dan pemerintah yang meyakinkan bahwa hidup ini sempurna dan baik-baik saja. Sedangkan pada lirik ke dua "jabat tangan monoksida” merupakan methapor bahwa orang-orang tersebut berbohong, berusaha membujuknya. Didepannya dia “jabat tangan” namun di “belakang” sebenarnya orang-orang tersebut mementingkan diri mereka sendiri. Bagi perusahaan besar mementingkan untungnya sendiri, bagi pemerintah mementingkan dirinya sendiri. Hal ini didasarkan pada cover album di lagu ini ok computer yang memasang gambar jabat tangan yang bisa diartikan bahwa orang menjabat tangan saat didepan, namun dibelakang kita sebenarnya mereka menghianati kita. With no alarms and no surprises, Tanpa tanda bahaya dan tanpa kejutan No alarms and no surprises, Tanpa tanda bahaya dan tanpa kejutan No alarms and no surprises, Tanpa tanda bahaya dan tanpa kejutan Silent silence Keheningan yang sunyi Dan semua hal lirik diatas tadi sebenarnya perlahan-lakan akan membunuh kita, tanpa kita sadari This is my final fit Ini kejang terakhirku My final bellyache Sakit perut pamungkasku Mungkin metafora untuk perasaan yang memprihatinkan merujuk lirik diatas tadi, bisa juga dimaknai sebagai matinya pemikirannya atau suatu sikap masa bodo tida perduli lagi. Such a pretty house Rumah yang begitu indah And such a pretty garden Dan taman yang begitu asri Lirik ini sepertinya antithesis dimana ia membayangkan hidupnya “akan” sempurna, namun kenyataanya bayangan itu berbeda dari realitas yang ada. Kesimpulan Setelah kita interpretasi semua lirik lagunya, dapat kita simpulkan bahwa lagu "No surprise" menceritakan tentang seorang merasa telah melakukan berbagai usaha dan kerja keras, namun tidak juga mencapai kebahagiaan di hidunya. Sepertinya lagu ini ditekankan pada pemikiran kaum menengah kebawah, yang dalam hidupnya terus menerus bekerja dari pagi sampai sore dengan upah yang minim. Kerja keras tanpa henti itulah yang memicu pemikiran tentang kebosanan, tekanan, sementara upah yang didapatkan tak sebanding sehingga dapat dikatakan “perlahan membunuhmu tanpa disadari”. Ada dua garis lurus yang mempengaruhi itu semua. Pertama adalah kenyataan bahwa perusahaan tidak pernah mementingkan/mempedulikan nasip pekerjanya, karena hanya mementingkan keuntungan perusahaan. Sementara yang kedua adalah tentang pemerintah sebagai perwakilan rakyat, tutup mata akan keadaan tersebut. kita tahu bahwa sebuah negara demokrasi contonya saja Indonesia, wakil rakyanya lebih banyak mementingkan dirinya sendiri, mereka lebih banyak korupsi daripada mendengarkan aspirasi rakyat miskin seperi halnya pehkerja dan buruh. Wah… lagu yang keren, pelan pelan galau namun mengkritik. Mungkin itulah interpretasi dari lagu ini, bagi kalian yang punya interpretasi lain dari lagu ini, mohon tuliskan kimen di bawah ya. *Penulis lirik lagu No Surprises adalah Edward John O'brien dan Colin Charles Greenwood. Lagu ini rilis tahun 1997. Sedangkan interpretasi pemaknaan pada lirik lagu ini berasal dari pendapat pribadi penulis blog. Radiohead ~ No Surprises official Video Radiohead merupakan salah satu band asal Inggris yang sangat terkenal di dunia. Salah satu lagu mereka yang sangat populer adalah No Surprises. Meskipun telah dirilis sejak tahun 1997, lagu ini masih terus dinyanyikan oleh banyak orang. Tidak hanya karena musiknya yang indah, tetapi juga karena liriknya yang dalam dan penuh Usul Lagu No SurprisesLagu No Surprises pertama kali dirilis pada tahun 1997 dalam album OK Computer. Album ini disambut sangat baik oleh para kritikus musik dan menjadi salah satu album terbaik sepanjang masa. Lagu No Surprises sendiri ditulis oleh vokalis Radiohead, Thom dari Lirik Lagu No SurprisesSecara umum, lagu No Surprises bercerita tentang seseorang yang sudah bosan dengan kehidupannya yang monoton dan ingin mengakhiri semuanya. Namun, lirik-liriknya memiliki banyak makna lain yang bisa 1“A heart that’s full up like a landfillA job that slowly kills youBruises that won’t heal”Baris pertama lagu ini menggambarkan perasaan seseorang yang merasa hatinya sudah penuh seperti tempat sampah. Hal ini bisa berarti bahwa orang tersebut merasa kehidupannya sudah terlalu penuh dengan masalah dan tidak ada lagi tempat untuk kebahagiaan. Baris kedua menggambarkan pekerjaan yang membunuh secara perlahan. Orang tersebut merasa tidak bahagia dengan pekerjaannya dan merasa bahwa pekerjaannya tidak memberikan arti dalam hidupnya. Baris ketiga menggambarkan bekas luka yang tidak sembuh-sembuh. Hal ini bisa berarti bahwa orang tersebut masih merasakan sakit hati atau trauma dari masa alarms and no surprises pleaseSilent, silent”Bagian chorus dari lagu ini menggambarkan harapan seseorang untuk tidak ada lagi kejutan atau perubahan dalam hidupnya. Orang tersebut merasa bosan dengan kehidupan yang monoton dan ingin hidup dalam 2“A handshake of carbon monoxideNo alarms and no surprises, pleaseSuch a pretty house, and such a pretty garden”Baris pertama dari verse kedua menggambarkan seseorang yang mencoba bunuh diri dengan cara menghirup karbon monoksida. Hal ini menunjukkan bahwa orang tersebut sangat putus asa dan ingin mengakhiri hidupnya. Baris kedua mengulangi harapan untuk tidak ada lagi kejutan atau perubahan dalam hidupnya. Baris ketiga menggambarkan rumah dan kebun yang indah, tetapi di balik keindahannya, orang tersebut merasa tidak bahagia dan ingin mengakhiri down the governmentThey don’t, they don’t speak for usI’ll take a quiet lifeA handshake of carbon monoxide”Bagian outro dari lagu ini menggambarkan harapan seseorang untuk menggulingkan pemerintah yang tidak mewakili kepentingan rakyat. Orang tersebut merasa tidak puas dengan keadaan politik saat itu dan ingin melakukan perubahan. Namun, di akhir lirik, orang tersebut kembali mengungkapkan keinginannya untuk hidup dalam kedamaian dengan cara mengakhiri hidupnya dengan cara yang sama seperti di verse Lirik Lagu No SurprisesSebagaimana disebutkan sebelumnya, lirik lagu No Surprises memiliki banyak makna yang bisa diinterpretasikan. Beberapa interpretasi yang paling umum adalah sebagai berikutMerasa Tidak Bahagia dengan Kehidupan yang MonotonInterpretasi yang paling umum dari lirik lagu No Surprises adalah tentang seseorang yang merasa tidak bahagia dengan kehidupannya yang monoton. Orang tersebut merasa bosan dengan rutinitas dan ingin mengakhiri terhadap Kapitalisme dan PolitikBeberapa orang menginterpretasikan lirik lagu No Surprises sebagai kritik terhadap sistem kapitalisme dan politik. Orang tersebut merasa bahwa sistem ini tidak menguntungkan rakyat kecil dan ingin melakukan terhadap Industri MusikBeberapa orang juga menginterpretasikan lirik lagu No Surprises sebagai kritik terhadap industri musik. Orang tersebut merasa bahwa industri musik hanya mencari keuntungan dan tidak lagi memperhatikan kualitas No Surprises memang memiliki lirik yang sangat dalam dan penuh makna. Meskipun terbilang cukup tua, lagu ini masih relevan dengan keadaan saat ini. Setiap orang bisa memiliki interpretasi yang berbeda terhadap lirik lagu ini, tergantung dari pengalaman hidup masing-masing. Namun, satu hal yang pasti, lagu ini bisa membuat kita merenungkan arti kebahagiaan dan makna hidup.

makna lagu no surprises