5Manfaat Daun Ketela Rambat Yang Baik Untuk Kesehatan Mfs, Nurul Aulia S Blog Masalah Gizi Pada Remaja, Asupan Gizi Paling Besar Yang Diperlukan Seorang Pelajar Adalah Cara, Chymal G O B Penyakit
Asupannutrisi anak sangat memengaruhi kesehatannya. Jika orangtua tidak bisa memenuhi kebutuhan gizi anak dengan baik, akan ada banyak masalah kesehatan yang bisa terjadi. Salah satu masalah gizi yang cukup parah di Indonesia adalah gizi buruk pada balita. Kondisi ini bukanlah masalah ringan dan harus ditangani secepat mungkin.
Sumberasupan Vitamin B12 dapat diperoleh dari daging, unggas, ikan dan telur. 2. Zat Besi. Zat besi adalah suatu zat dalam tubuh manusia yang erat dengan ketersediaan jumlah sel darah merah yang diperlukan dalam tubuh. Saat tidak mendapatkan asupan zat besi yang cukup, maka seseorang akan terserang anemia atau kekurangan darah, lelah dan
1Seorang pekerja kasar ( kulibangunan ) memerlukankarbohidrat lebih besar dibanding seorang pelajar. asupan gizi paling besar yang diperlukan seorang . pelajar adalah . Penjelasan: Sebab karbohidrat merupakan Asupan gizi yang berfungsi sebagai Sumber energi tubuhterutaman bagi pelajar. 2)Molekul dasar karbohidrat yang memiliki sifat rasa
Strukturyang paling penting adalah m.levatorani dan fasia yang membungkus permukaan atas dan bawahnya, Cincin Miss 'V' Mencegah Penularan Virus HIV / AIDS Ganasnya virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang dapat menular melalui hubungan seksual, kadang menghalangi hubungan intim antarpasangan.
berapakah nol dari seratus juta sepuluh ribu satu rupiah. Jika tubuh kekurangan zat besi, tubuh akan semakin rentan mengalami anemia. Sementara itu, anemia dan kekurangan zat besi sangat berkaitan erat dengan penurunan kapasitas tubuh dan sistem kekebalan tubuh. Jika Anda sedang merencanakan kehamilan, lebih baik untuk mencukupi asupan nutrisi ini sebelum hamil, sehingga Anda tidak mengalami anemia. Anemia pada ibu hamil dapat mengakibatkan berbagai komplikasi pada janin, seperti malnutrisi pada janin dan mengakibatkan bayi lahir dengan berat badan yang rendah. Banyak wanita memiliki kadar zat besi dalam darah yang rendah sebelum hamil karena darah selalu hilang saat menstruasi dan diperburuk dengan asupan makanan sumber zat besi yang rendah. Oleh karena itu, Anda yang sedang merencanakan kehamilan sebaiknya memperbaiki kadar zat besi dalam tubuh Anda untuk mencegah anemia saat kehamilan. Memiliki cadangan zat besi yang cukup sebelum hamil membantu tubuh ibu mempersiapkan kebutuhan zat besi yang diperlukan janin selama kehamilan. Makanan yang menjadi sumber zat besi, antara lain daging merah, daging ayam, ikan, telur, kacang-kacangan, gandum, dan sayuran berdaun hijau, seperti bayam, brokoli, kale, lobak hijau, sawi hijau, dan sebagainya. Untuk membantu tubuh menyerap zat besi dari makanan, sebaiknya Anda memakan makanan yang mengandung vitamin C dan zat besi pada waktu yang sama. Hindari minum minuman berkafein saat Anda makan makanan yang mengandung zat besi. Minuman berkafein, seperti teh dan kopi, dapat mengganggu penyerapan zat besi oleh tubuh sehingga zat besi diserap tubuh dalam jumlah yang lebih sedikit. 3. Kalsium Kalsium dikenal sebagai gizi yang baik untuk kesehatan gigi dan tulang, tapi kalsium ternyata menjadi salah satu nutrisi yang sebaiknya dipenuhi sejak sebelum hamil. Kalsium dapat membantu sistem reproduksi Anda bekerja lebih baik. Bahkan, kalsium mungkin dapat membantu sebagai cara cepat hamil. Manfaat nutrisi yang Anda konsumsi sebelum hamil ini adalah untuk pertumbuhan gigi dan tulang bayi saat Anda hamil nanti. Jika tubuh Anda kekurangan nutrisi yang satu ini untuk Anda dan bayi, tubuh akan memberikan kalsium dari tulang Anda untuk membantu pertumbuhan janin. Hal ini dapat meningkatkan risiko Anda mengalami osteoporosis pada masa depan. Oleh karena itu, sebaiknya Anda mempunyai kadar nutrisi yang cukup dalam tubuh sebelum hamil. Rekomendasi asupan kalsium untuk wanita adalah 1000 miligram per hari, setara dengan tiga gelas susu atau produk susu lainnya. Kalsium dapat ditemukan dalam susu, yogurt, keju, salmon, sarden, dan nasi. 4. Yodium Yodium juga termasuk salah satu nutrisi atau zat gizi yang sebaiknya sebelum dan selama hamil. Pasalnya, yodium dibutuhkan saat hamil untuk membantu perkembangan otak dan sistem saraf bayi. Kekurangan yodium saat hamil menimbulkan banyak risiko bagi bayi, seperti kerusakan otak dan cacat mental. Di samping itu, kekurangan yodium dapat meningkatkan risiko keguguran, lahir prematur, dan kematian lahir. Asupan yodium yang cukup sebelum dan saat hamil dapat mencegah hal yang tidak diinginkan tersebut. Oleh karena itu, sebelum hamil sebaiknya Anda memenuhi kebutuhan tubuh Anda akan nutrisi ini. Sebelum hamil, wanita direkomendasikan untuk mengonsumsi asupan yodium sebesar 150 mcg per hari. Sumber makanan yang mengandung yodium adalah produk susu, telur, seafood terutama yang berasal dari laut atau air asin. 5. Asam lemak omega-3 Nutrisi lain yang sebaiknya dipenuhi oleh seorang wanita sebelum hamil adalah asam lemak omega-3. Wanita membutuhkan banyak asam lemak omega-3 saat hamil. Asam lemak omega-3 ditransfer dari ibu ke janin melalui plasenta untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin. Asam lemak omega-3 dibutuhkan untuk perkembangan sistem saraf pusat, otak, dan retina pada janin. Asupan asam lemak omega-3 yang mencukupi ketika hamil berhubungan dengan perkembangan bayi setelah lahir. Selain itu, menurut sebuah penelitian yang dimuat pada jurnal European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology, nutrisi ini dapat membantu mengurangi kemungkinan kelahiran prematur hingga 58 persen. Dengan begitu, tak heran jika Anda disarankan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ini sebelum Anda hamil. Sumber asam lemak omega-3 yang paling baik adalah ikan dan minyak ikan. Namun, hindari ikan dengan kandungan merkuri yang tinggi, seperti ikan hiu, ikan todak, dan ikan marlin. Kandungan merkuri tinggi pada ikan dapat membahayakan sistem saraf pada janin. Faktor lain yang harus diperhatikan sebelum hamil Tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi ata gizi sebelum hamil, ada beberapa faktor lain yang juga sebaiknya menjadi perhatian Anda sebelum Anda memutuskan untuk memulai program hamil. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut. Memiliki indeks massa tubuh IMT yang normal Apakah Anda memiliki indeks massa tubuh IMT yang normal? Jika tidak, Anda perlu hati-hati karena memiliki IMT yang kurang dari normal maupun melebihi normal akan berdampak buruk bagi kesehatan janin. Ini merupakan salah satu faktor yang harus Anda perhatikan selain memenuhi kebutuhan nutrisi sebelum hamil. Perempuan yang pendek dan memiliki indeks massa tubuh yang kurang 30 kg/m2 atau mengalami obesitas, dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan yang besar dan berisiko mengalami obesitas pada usia anak dan berbagai penyakit degeneratif ketika dewasa. Perhatikan usia sebelum hamil Selain memerhatikan nutrisi yang harus Anda penuhi sebelum hamil, usia menjadi salah satu faktor yang juga cukup penting dalam kehamilan. Perlu diperhatikan usia ketika merencanakan kehamilan. Usia kehamilan yang terlalu dini seperti usia remaja, dapat menyebabkan janin dan ibu saling berkompetisi dalam mendapatkan makanan, karena masing-masing mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Anak yang lahir dari ibu yang masih remaja memiliki berat badan 200 gram lebih rendah dibandingkan dengan anak yang lahir dari ibu yang sudah dewasa. Kehamilan pada usia dini berisiko meningkatkan kejadian gizi kurang pada anak, sebesar 40%. Usia ibu hamil lebih dari 35 tahun juga ternyata memiliki risiko mengalami komplikasi ketika kehamilan. Berbagai risiko komplikasi yang timbul jika Anda hamil ketika usia lebih dari 35 tahun adalah, mengalami diabetes gestasional, yaitu diabetes yang muncul pada masa kehamilan, tekanan darah tinggi, anak berisiko mengalami down syndrome, lahir prematur, dan keguguran.
Hal ini tentu akan memengaruhi kesehatan tubuhnya. Berikut masalah terkait gizi pada remaja 1. Anemia defisiensi zat besi Anemia adalah kondisi yang disebabkan karena kurangnya persediaan zat besi di dalam tubuh. Kekurangan zat besi pada remaja bisa disebabkan oleh beberapa hal. Misalnya karena asupan makanan yang tidak memberikan cukup zat besi, interaksi obat, atau zat besi di dalam makanan sulit diserap oleh tubuh. Padahal di masa remaja ini, tubuh membutuhkan kadar zat besi yang cukup guna mendukung perkembangan selama pubertas. Terutama bagi remaja perempuan akan mengalami menstruasi, di mana tubuh kehilangan darah dalam jumlah yang cukup banyak. Berdasarkan WHO, remaja perempuan mengalami kehilangan zat besi sebesar 12,5-15 mg per bulan atau 0,4-0,5 mg zat besi per hari karena menstruasi. Oleh sebab itu, cadangan zat besi dalam tubuh pada remaja perempuan lebih sedikit dibandingkan dengan remaja laki-laki. 2. Gizi kurang Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia IDAI, kekurangan gizi pada remaja umumnya membuat tubuhnya tidak berkembang dengan optimal. Kurang gizi malnutrisi adalah kondisi ketika asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh tidak mencapai jumlah seharusnya. Remaja dengan pola makan yang kurang baik dapat dengan mudah mengalami ini. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh minimnya asupan zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, serat dan lemak, serta zat gizi mikro dari vitamin dan mineral. Akibatnya, pertumbuhan remaja bisa terhambat, salah satunya membuat tubuh remaja menjadi pendek. 3. Pola makan yang salah Tidak seperti usia sebelumnya, menginjak usia remaja otomatis terjadi banyak perubahan pada tubuh anak. Baik itu secara fisik, maupun Tidak seperti usia sebelumnya, menginjak usia remaja otomatis terjadi banyak perubahan pada tubuh anak. Baik itu secara fisik, maupun psikologi pada remaja. Di usia ini, umumnya ia sudah mulai paham mengenai body image remaja sehingga cenderung lebih selektif dalam memilah-milah makanan hariannya. Ditambah terjadinya perubahan pesat pada berat dan tinggi badan, yang kerap kali membuat anak remaja menjadi tidak nyaman. Bahkan, anak bisa sampai merasa khawatir dan tidak percaya diri akan penilaian buruk orang lain tentang perawakan tubuhnya. Lebih parahnya lagi, tidak sedikit remaja yang rela memangkas porsi makannya, atau menghindari beberapa jenis makanan tertentu. Tujuannya demi menjaga berat badan serta proporsi tubuhnya tetap ideal. Namun sayangnya, pengaturan pola makan harian yang diterapkan para remaja sering salah langkah. Alhasil, hal ini malah membuat tubuh mereka terlampau kurus karena melakukan diet ketat tapi dengan perilaku makan menyimpang. Akibatnya, anak remaja mengalami gizi kurang, atau malah overweight dan obesitas karena makan dalam porsi berlebih. 4. Rambut rontok Kerontokan akibat hormon ini bisa terjadi pada remaja perempuan. Ketika anak sedang berkembang, mereka mengalami banyak perubahan tubuh dan perubahan hormon. Namun, kurangnya nuutrisi juga bisa menyebabkan kerusakan rambut pada remaja perempuan maupun laki-laki. Lebih sering mengkonsumsi junk food ketimbang buah dan sayur yang bergizi bisa berakibat buruk yakni kekurangan protein, vitamin, dan mineral untuk menahan kekuatan rambut. Cara menjaga kesehatan dan supan gizi pada remaja Jenis penanganan untuk kasus kurangnya gizi seimbang pada remaja akan disesuaikan dengan tingkat keparahan, serta ada tidaknya komplikasi yang dialami. Berikut beberapa cara yang dianjurkan agar gizi pada remaja tetap seimbang serta kesehatan tetap terjaga, seperti 1. Pantau asupan gizi pada remaja Jangan lupa untuk rutin memantau perkembangan status gizi remaja dengan memeriksakannya ke dokter atau ahli gizi. Meski dirawat di rumah, dokter tetap harus mengecek kondisi kesehatan anak Anda secara berkala. Jika status gizi anak tidak kunjung membaik atau semakin parah, perawatan intensif di rumah sakit mungkin jadi pilihan selanjutnya guna memulihkan kebutuhan nutrisi remaja. 2. Memperbaiki pola makan Kunci awal dalam pemenuhan asupan gizi pada remaja adalah dengan memberikan pilihan makanan kaya nutrisi setiap harinya. Dorong anak agar mau mencoba dan memakan anjuran makanan yang dapat membantu memulihkan kondisi tubuhnya. Di sisi lain, pastikan Anda tetap menjaga jumlah kalori yang dikonsumsi anak agar selalu sehat dan bergizi. 4. Memberikan suplemen Suplemen vitamin dan mineral, baik untuk menjaga agar asupan gizi pada remaja tetap seimbang. Selain itu juga bermanfaat agar nafsu makannya meningkat. Namun, alangkah lebih baik bila Anda konsultasi lebih lanjut dengan dokter. 5. Lingkungan yang sehat Pola hidup sehat pada anak dimulai dari lingkungan sekitar misalnya dari rumah tempat ia biasa bermain dan belajar. Hindari keinginan Anda sebagai orangtua meminta agar berat badannya turun. Diet yang tidak sehat lebih sering dialami remaja yang kelebihan berat badan, atau bahkan dengan berat badan normal, yang ibunya lebih fokus pada berat badan si anak dibanding kesehatannya.
Kebutuhan zat gizi mikro Vitamin Vitamin A 450 mikrogram mcg Vitamin D 15 mcg Vitamin E 7 miligram mg Vitamin K 20 mcg Vitamin B12 1,5 mcg Vitamin C 45 mg Mineral Kalsium 1000 mg Fosfor 500 mg Natrium 900 mg Kalium 2700 mg Besi 10 mg Iodium 120 mcg Seng 5 mg Kebutuhan gizi anak sekolah usia 7-9 tahun Berdasarkan AKG dari Kementerian Kesehatan RI, berikut rincian kebutuhan gizi anak sekolah usia 7-9 tahun yang terbagi menjadi mikro dan makro Kebutuhan zat gizi makro Energi 1650 kkal Protein 40 gram gr Lemak 55 gr Karbohidrat 250 gr Serat 23 gr Air 1650 ml Kebutuhan zat gizi mikro Vitamin Vitamin A 500 mikrogram mcg Vitamin D 15 mcg Vitamin E 8 miligram mg Vitamin K 25 mcg Vitamin B12 2,0 mcg Vitamin C 45 mg Mineral Kalsium 1000 mg Fosfor 500 mg Natrium 1000 mg Kalium 3200 mg Besi 10 mg Iodium 120 mcg Seng 5 mg Pahami mengenai status gizi anak sekolah Status gizi anak adalah kondisi yang menunjukkan apakah gizi anak tergolong buruk, kurang, baik, lebih, maupun obesitas. Berdasarkan Permenkes Nomor 2 Tahun 2020, pengukuran anak usia 5-18 tahun termasuk usia sekolah di 6-9 tahun, menggunakan indeks massa tubuh per usia IMT/U. Pengukuran status gizi menggunakan interpretasi indeks IMT/U nantinya membantu menunjukkan apakah gizi anak termasuk baik, kurang, atau justru lebih. Dengan begitu, penanganan lanjutan bisa diberikan sesuai kebutuhan anak untuk mendukung tumbuh kembangnya. Berikut kategori IMT/U beserta ambang batas z score Gizi kurang -3 SD sampai dengan +2 SD Pada kategori pengukuran status gizi anak dengan IMT/U ini, ambang batas z score adalah batas pengukuran untuk mengelompokkan kategori gizi anak. Supaya lebih mudah dan cepat untuk mengetahui kondisi gizi anak, Anda bisa melakukan pengukuran tinggi serta berat badan anak di pelayanan kesehatan terdekat. Tak seperti IMT orang dewasa yang memiliki rumus khusus, status gizi anak umumnya punya perhitungan sendiri yang cukup rumit. Pemantauan rutin terkait kondisi kesehatan dan perkembangan anak bisa dilakukan di pelayanan kesehatan mana pun, seperti posyandu, puskesmas, klinik, maupun rumah sakit. Sumber makanan untuk penuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah Jika di masa prasekolah anak biasanya cenderung makan makanan yang itu-itu saja alias terlalu pilih-pilih makanan, sekarang coba ubah cara pandangnya. Ini karena di usia sekolah anak dituntut untuk banyak beraktivitas di luar rumah, maka itu kebutuhan gizi si kecil kian meningkat. Nah, dengan makan makanan sehat untuk anak, tentu bisa menyumbang sejulah energi dan zat gizi penting guna menunjang aktivitas harian anak usia sekolah. Berikut pilihan sumber makanan yang setidaknya harus ada setiap harinya untuk mencukupi kebutuhan gizi atau nutrisi pada anak sekolah 1. Karbohidrat Karbohidrat termasuk salah satu sumber energi utama yang diperlukan otak untuk menjalankan berbagai aktivitas dan proses metabolismenya. Terpenuhinya kebutuhan karbohidrat anak berarti menambah asupan kalori anak yang nantinya dipakai sebagai energi untuk beraktivitas. Namun tidak semua karbohidrat itu sama, ada dua jenis karbohidrat yang bisa Anda berikan untuk memenuhi gizi anak sekolah Karbohidrat sederhana Karbohidrat sederhana adalah karbohidrat yang tersusun dari molekul gula yang sangat sedikit, yakni berkisar antara satu atau dua molekul. Ada beragam sumber makanan dengan kandungan karbohidrat sederhana di dalamnya. Sebagai contohnya beberapa sayuran, buah, madu, gula putih, gula merah, dan berbagai jenis pemanis lainnya. Selain itu, kue dan produk olahan seperti permen serta soda, juga mengandung jenis karbohidrat ini. Karbohidrat kompleks Kebalikan dari karbohidrat sederhana, karbohidrat kompleks adalah karbohidrat yang tersusun dari banyak rantai molekul gula. Anda bisa memberikan roti, nasi, kentang, jagung, pasta, sereal gandum, kacang-kacangan, serta beberapa jenis sayur dan buah-buahan untuk anak. 2. Lemak Meski sering dipandang sebelah mata, ternyata tidak semua sumber lemak itu buruk dan masih dibutuhkan untuk memenuhi gizi anak usia sekolah. Lemak berperan sebagai sumber energi, khususnya ketika cadangan karbohidrat sudah menipis. Sama halnya seperti karbohidrat, kebutuhan lemak anak yang terpenuhi berarti menambah asupan kalori yang akan digunakan sebagai energi. Berikut pembagian kelompok makanan sumber lemak berdasarkan jenisnya Lemak baik Ada dua kategori utama sumber lemak baik, yakni Lemak tak jenuh tunggal Kandungan lemak tak jenuh tunggal dalam makanan diyakini dapat menurunkan kadar LDL low density lipoprotein atau lemak “jahat”. Jenis lemak ini juga bisa membantu menjaga kadar HDL high density lipoprotein atau lemak “baik” tetap tinggi. Ada banyak sumber makanan yang bisa Anda berikan untuk anak, mulai dari minyak zaitun, kacang-kacangan, buah alpukat, dan lain sebagainya. Lemak tak jenuh ganda Makanan yang mengandung lemak tak jenuh ganda dipercaya baik untuk kesehatan tubuh. Salah satu contohnya ikan, yang juga mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6. Berbagai jenis ikan-ikanan dan minyak nabati bisa Anda berikan untuk menambah asupan gizi lemak baik untuk anak usia sekolah. Ambil contohnya ikan sarden, makarel, salmon, minyak safflower, kedelai, dan lainnya. Di samping itu, kacang-kacangan, biji-bijian, serta telur juga tak kalah kaya kandungan omega-3. Lemak jahat Ada dua kategori utama sumber lemak jahat, yakni Lemak jenuh Lemak jenuh atau juga disebut sebagai lemak padat berisiko meningkatkan serangan penyakit bila dikonsumsi terlalu banyak dan dalam waktu lama. Terlalu banyak makan makanan sumber lemak jenuh bisa meningkatkan kadar kolesterol sehingga membuka peluang terserang penyakit jantung dan stroke. Sumber lemak jenuh biasanya terdapat pada lemak dalam daging, produk daging, kulit ayam, keju, dan produk susu lainnya. Berbagai makanan olahan seperti kue, biskuit, keripik, serta minyak kelapa sawit, juga mengandung lemak jenuh. Lemak trans Lemak trans biasanya ada di dalam makanan yang digoreng, kemasan, dan cepat saji. Ambil contohnya seperti gorengan, kentang goreng, donat, kerupuk, dan sebagainya. Berkebalikan dengan lemak baik, lemak trans ini berbahaya bagi kesehatan karena bisa meningkatkan kadar LDL dan menurunkan kadar HDL. Itu sebabnya, membiarkan anak sering makan makanan yang mengandung lemak trans, berisiko membuatnya terserang penyakit jantung dan stroke nantinya. 3. Protein Protein adalah zat gizi makro yang berperan dalam membangun serta memperbaiki jaringan tubuh yang rusak. Protein yang masuk ke dalam tubuh akan diubah menjadi asam amino. Asam amino inilah yang nantinya dipergunakan sebagai bahan baku untuk membangun sel-sel dan jaringan baru. Sama halnya seperti karbohidrat, kebutuhan lemak anak yang terpenuhi berarti menambah asupan kalori yang akan digunakan sebagai energi. Ada dua jenis protein yang bisa Anda bisa untuk mencukup kebutuhan gizi harian anak usia sekolah Protein hewani Protein hewani adalah protein yang bersumber dari hewan. Kandungan asam amino adalah poin utama yang membedakan protein hewani dan nabati. Protein hewani yang terkandung dalam daging merah, daging ayam, ikan, telur, susu, dan keju, mengandung asam amino esensial lengkap. Protein nabati Protein nabati adalah protein yang bersumber dari tumbuh-tumbuhan. Tidak seperti protein hewani yang punya struktur asam amino lengkap, protein nabati punya asam amino yang lebih sedikit. Meski begitu, makanan sumber protein nabati sama baiknya untuk melengkapi zat gizi protein bagi anak. Anda bisa memberikan tahu, tempe, kacang-kacangan, gandum, oat, serta beberapa jenis buah-buahan pada anak. 4. Serat Agar proses pertumbuhannya berjalan dengan optimal, serat adalah salah satu zat gizi yang diperlukan oleh anak. Serat sebenarnya merupakan bagian dari karbohidrat kompleks, tetapi tanpa kandungan kalori di dalamnya. Bukan hanya satu, tapi ada dua jenis serat yang dapat membantu mencukupi kebutuhan gizi anak Serat larut air Serat larut air adalah jenis serat yang bisa langsung larut bersama air. Itulah mengapa sesat setelah masuk ke dalam tubuh, serat larut air langsung melebur bersama air dan berubah bentuk menjadi gel. Dengan kata lain, jenis serat ini bisa diserap dengan mudah oleh tubuh tanpa harus dicerna dalam sistem pencernaan. Contoh makanan dengan kandungan serat larut air seperti beragam jenis jeruk, apel, wortel, alpukat, brokoli, ubi, kacang merah, dan oat. Serat tidak larut air Serat tidak larut air adalah jenis serat yang harus melalui proses pengolahan di sistem pencernaan, karena tidak bisa langsung larut bersama air. Oleh karena itu, ketika berada di sistem pencernaan, serat tidak larut air ini bertugas untuk membantu melancarkan kerja sistem pencernaan. Tercukupinya zat gizi serat larut air bisa membantu mencegah masalah pencernaan pada anak. 5. Vitamin Vitamin memang tergolong zat gizi mikro, tapi asupannya untuk anak di usia sekolah tidak boleh terlewatkan. Ada 6 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh, yakni vitamin A, B, C, D, E, dan K. Kesemua vitamin tersebut digolongkan ke dalam dua kelompok, yaitu Vitamin larut air Vitamin larut air adalah jenis vitamin yang tidak disimpan di dalam tubuh, sehingga harus didapatkan dari makanan harian. Terdapat 9 jenis vitamin larut air, meliputi vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9, B12, dan C. Vitamin larut lemak Vitamin larut lemak hanya larut bersama lemak dan tidak dengan air. Jenis vitamin ini dapat menyumbang manfaat yang lebih baik untuk anak usia sekolah jika dikonsumsi bersamaan dengan makanan yang mengandung zat gizi lemak. Beberapa macam vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan K. Ada banyak sumber vitamin anak dalam makanan demi mencukupi kebutuhan hariannya. Contoh utamanya yakni sayur dan buah-buahan, tapi produk pangan lainnya juga tak kalah kaya kandungan lemak. Misalnya daging merah, daging unggas, ikan, susu, serta produk olahannya. Bahkan, vitamin juga bisa menjadi suplemen yakni vitamin penambah nafsu makan anak bila ia susah makan. 6. Mineral Ada beragam jenis mineral yang diperlukan selama masa pertumbuhan dan perkembangan anak. Mulai dari kalsium, fosfor, magnesium, kalium, zat besi, natrium, fluor, seng, iodium, mangan, tembaga, kromiun, dan selenium. Kesemua zat gizi mikro tersebut punya peran yang sama besarnya untuk menunjang segala fungsi tubuh anak, khususnya selama tumbuh kembangnya di usia sekolah. Saran dalam mencukupi kebutuhan gizi pada anak sekolah Kebutuhan nutrisi atau gizi pada anak di usia sekolah ini tentu lebih banyak ketimbang usia sebelumnya. Hal ini karena ia masih dalam masa tumbuh kembang dan nantinya akan mengalami masa pubertas. Berikut beberapa anjuran pemenuhan gizi untuk anak usia 6-9 tahun Makan sebanyak 3 kali sehari pagi, siang, dan malam. Rutin makan ikan serta sumber protein lainnya. Anjuran asupan protein hewani harian sebanyak 30 persen, sementara protein nabati 70 persen. Perbanyak makan sayur dan buah-buahan. Batasi makan makanan cepat saji, jajanan, serta camilan yang manis, asin, dan berlemak. Rutin menyikat gigi setidaknya 2 kali sehari, yakni setelah makan pagi dan sebelum tidur malam. Memenuhi kebutuhan gizi atau nutrisi pada anak usia sekolah artinya dengan melengkapi jumlah kalori, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, hingga mineral. Selain dari makan di rumah, Anda bisa membawakan bekal anak sekolah agar mencegahnya jajan sembarang makanan. Perubahan aktivitas dari masa prasekolah dan sekolah, membuat kebutuhan gizi anak akan mengalami sedikit peningkatan. Di samping itu, asupan gizi anak di usia sekolah ini juga harus tercukupi dengan baik sebagai persiapan sebelum masa pubertasnya tiba. Terlebih karena di usia sekolah ini anak biasanya jauh lebih aktif, sehingga membutuhkan lebih banyak energi sebagai pembangun dan pendukung fungsi tubuh. Bukan hanya itu, banyaknya aktivitas yang harus dijalani anak di luar rumah juga sebaiknya diimbangi dengan asupan berbagai zat gizi yang memadai. Nah, sebagai contohnya, berikut menu sehari yang dapat membantu mencukupi kebutuhan gizi anak sekolah 1850-2100 kkal Makan pagi sarapan 1 piring nasi goreng 100 gram 1 ikat sawi hijau 10 gram 3 iris tomat 10 gram 3 iris timun 10 gram 1-2 butir telur rebus ukuran sedang 50-125 gram 1 gelas susu putih 200 ml Selingan camilan 2 buah jeruk ukuran sedang 200 gram Makan siang 1 piring nasi putih 100-200 gram 1 mangkuk sedang tumis kangkung 30 gram 1 mangkuk sedang udang balado 30-50 gram 1 mangkuk kecil tumis oncom 30 gram Selingan camilan 2 buah apel ukuran sedang 200 gram Makan malam 1 piring nasi putih 150-250 gram 1 mangkuk sedang tumis tauge 40 gram 1-2 potong ikan bawal bakar 45-75 gram 2 potong sedang tempe 40 gram Asupan makan harian pada anak usia sekolah sebaiknya diperhatikan untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi atau nutrisi hariannya. Pasalnya, kadang mungkin anak susah makan atau bahkan terlalu banyak makan sehingga berpengaruh pada asupan hariannya. Kalau sudah begini, mungkin beberapa zat gizi anak tidak tercukupi secara optimal atau bisa juga kelebihan. Padahal, anak di usia sekolah ini masih terus tumbuh sehingga perlu asupan gizi yang mencukupi agar status gizi dirinya baik. Sebagai orangtua, sebaiknya terapkan kebiasaan makan sehat teratur sebagai pondasi utama dalam pola makan hariannya. 1. Sarapan Idealnya, sarapan sebaiknya bisa memenuhi sekitar seperempat dari kebutuhan energi anak dalam sehari. Waktu sarapan optimal yakni sebelum jam 9 pagi. Porsi sarapan dianjurkan tidak terlalu banyak, karena ditakutkan malah akan mengganggu kegiatan dan kerja sistem pencernaan anak di pagi hari. Meski porsi sarapan biasanya tidak sebanyak makan siang dan malam, tapi pastikan semua kebutuhan gizi anak tetap tercukupi. 2. Camilan Tak jarang, anak sering merasa lapar di sela-sela waktu makannya. Di sinilah camilan sehat untuk anak berperan sebagai pengganjal perut sebelum waktu makan tiba. Selain itu, camilan juga bisa membantu menyumbang sejumlah zat gizi tambahan untuk mencukupi kebutuhan harian anak. Sayangnya, tidak semua camilan itu sehat untuk dimakan. Beberapa jenis camilan biasanya diolah dengan tambahan gula, garam, pewarna, perasa, dan zat aditif yang berpotensi buruk bagi kesehatan anak. Sebagai solusinya, Anda bisa menyediakan camilan lain yang kaya beragam zat gizi. Jenis camilan yang bisa diberikan misalnya yogurt, kacang-kacangan, oatmeal, smoothies, atau popcorn buatan sendiri. 3. Makan siang Makan siang yang biasanya berkisar di jam 12-2 siang penting untuk mengembalikan energi anak yang hilang setelah beraktivitas sejak pagi hari. Asupan makanan di siang hari ini juga berperan dalam mempertankan energi anak sampai sore atau malam hari. Berbeda dengan sarapan, porsi makan siang sebaiknya bisa mencukupi sekitar sepertiga energi dalam sehari. Mudahnya, porsi makan siang tentu harus lebih banyak ketimbang saat sarapan. 4. Makan malam Makan malam untuk anak sebaiknya dilakukan sebelum jam 8 malam. Ini karena proses pencernaan makanan membutuhkan waktu, sehingga jam makan malam sebaiknya tidak mendekati waktu tidur. Biasakan untuk menghindari makan makanan berat di atas jam 8 malam. Jika anak lapar setelah jam makan tersebut, Anda boleh memberikannya camilan sehat untuk mengganjal perut. Ambil contohnya dengan tidak mengandung banyak kalori, lemak, gula, atau garam.
asupan gizi paling besar yang diperlukan seorang pelajar adalah