LaporanWartawan Tribun Medan / Hendrik Naipospos. TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Masyarakat di Kelurahan Sikambing dan Dwi Kora Kecamatan Medan Helvetia kerap menampung air, lantaran air yang didistribusikan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) kerap mati di jam sibuk, yakni pukul 06.00 - 11.00 WIB dan Pukul 16.00 - 20.00 WIB. Ditemui di Kantor PDAM Tirtanadi Jalan Sisingamangaraja, Medan, Kabid
OhPDAM, kenapa sih beberapa hari ini nyala-mati-nyala-mati Kenapa kok gak nyala-hidup-nyala-hidup aja Semoga apapun yang terjadi, positif thinking aja ini bakal cepat terlalui. Tapi kali ini, air benar-benar jadi sumber emosi. Ditulis dalam keadaan muka kulu-kulu belum mandi karena sedang krisis air akibat beberapa hari ini nyala-mati
TribunMedan.com, Medan - Pelanggan PDAM Tirtanadi Jalan Sri Gunting, Kecamatan Medan Sunggal resah lantaran air sudah tidak mengalir sejak Senin (21/12/2020).. Hal ini diungkapkan Astaria Anggraini, pelanggan PDAM yang mengeluhkan seringnya terjadi kemacetan aliran air di rumahnya namun harus tetap membayar secara normal.
Iamerasa kecewa dengan air PDAM yang tidak mengalir selama satu hari. "Dari Selasa malam saya sudah bingung kenapa air mati. Tadinya saya pikir cuma sebentar, ternyata air PDAM tidak bisa mengalir hingga Rabu siang," ujarnya. Ia juga mengeluhkan pelayanan PDAM yang masih kurang maksimal. Air yang selama ini digunakan terkadang masih kotor dan
Katadia, solusi yang ditawarkan pihak PDAM untuk membuka salah satu jalur baru menuju ke RT 10, 11 dan 12, tentu akan dievaluasi, apakah efektif atau tidak. "Kita menunggu dalam dua hari ini, supaya di fokuskan ke PDAM agar dua hari ke depan apakah dengan sistem baru yang dibuat oleh PDAM ini, efektif atau tidak," katanya.
berapakah nol dari seratus juta sepuluh ribu satu rupiah. Petugas PDAM mengecek Instalasi Pengolahan Air. ilustrasi Humas PDAM Tirta Bhagasasi, Ahmad Fauzi, menjelaskan, matinya air yang dialami oleh pelanggan lantaran sedang ada pemeliharaan elektrikal. Akibatnya, listrik di Instalasi Pengolahan Air IPA Cabang Bekasi Kota dan Bekasi Timur dipadamkan. BEKASI - Pelanggan PDAM Tirta Bhagasasi mengeluh lantaran air di rumahnya belum juga menyala dari Ahad 14/3 pagi hingga Senin 15/3. Salah satunya, Ari Dwibudiawati, yang merupakan warga Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi. "Air sudah tiris dan belum nyala juga dari kemarin pagi," kata Ari kepada Senin 15/3. Ari mengeluh, lantaran tak ada pemberitahuan kepada pelanggan dari jauh-jauh hari. Hal ini menghambat aktivitasnya seharian."Mau ngapa-ngapain jadi takut kalau airnya habis. Dan nggak ada pemberitahuan sebelumnya," ungkapnya. Diakui Ari, peristiwa matinya air tanpa pemberitahuan sebelumnya ini bukan pertama kali terjadi. Sementara itu, Humas PDAM Tirta Bhagasasi, Ahmad Fauzi, menjelaskan, matinya air yang dialami oleh pelanggan lantaran sedang ada pemeliharaan elektrikal. Akibatnya, listrik di Instalasi Pengolahan Air IPA Cabang Bekasi Kota dan Bekasi Timur dipadamkan. "Kami beritahukan untuk pelanggan cabang Bekasi Kota, Setia Mekar, dan sebagian wilayah Rawa Tembaga Galaxy, Pekayon, Cikunir untuk sementara waktu distribusi air terganggu bahkan terhenti," kata dia. Saat ini, lanjut dia, tim teknik distribusi sudah standby di lapangan untuk melakukan wash out di beberapa titik untuk meminimalisir adanya tekanan kosong angin sehingga air ke pelanggan dapat mengalir lebih cepat. "Untuk saat ini IPA sudah mulai beroperasi dan pompa distribusi sudah mulai di jalankan dan supply air ke pelanggan perlahan lahan sudah mengalir," ujarnya.
kenapa pdam mati hari ini